PANTAI PARANGTRITIS
1.
Pelaksanaan
Hari : Sabtu, 14 Desember 2013
Tempat : Laboratorium Geospasial Pesisir Pantai
Parangtritis,
Peserta : Mahasiswa PGSD Universitas PGRI
Yogyakarta angkatan 2012.
2.
Tujuan
Observasi
·
Agar mahasiswa mengetahui proses
terjadinya gumuk pasir di pesisir parangtritis.
·
Agar mahasiswa mengetahui potensi alam
di pesisir parangtritis.
3.
Pembahasan
Laboratorium
Geospasial Pesisir dibangun tahun 2006 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), bekerjasama
dengan Fakultas Geografi UGM dan Pemda Bantul. Tugas utamanya adalah melakukan
riset yang berhubungan dengan segala sesuatu tentang kepesisiran. Diantaranya
tentang gumuk pasir yang membentang luas di pesisir pantai desa Parangtritis
dan merupakan satu fonomena alam yang unik, peta potensi ikan bagi nelayan dan
pembuatan basis data spasial.
Tiga bangunan
utama yang ada di sana, mencoba menggambarkan proses terjadinya gumuk pasir itu
sendiri. Bangunan berbentuk piramid menggambarkan gunung merapi yang sering
erupsi dan menghasilkan pasir. Pasir dari gunung merapi tersebut mengalir ke
laut melalui kali Opak, yang digambarkan dengan bangunan lorong pengetahuan.
Sedangkan museum pasir, bebatuan dan karang laut, menggambarkan gumuk pasir
yang ada di Parangtritis. Pasir yang terbawa ke laut dihempas kembali ke tepian
oleh gelombang laut dan setelah kering tertiup oleh angin tenggara yang cukup
kuat sehingga terbentuklah gumuk pasir itu.
Gambar Lokasi
Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis
Visi dan Misi
Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis:
VISI:
Terwujudnya pusat model penelitian bidang survei dan pemetaan wilayah pesisir serta pusat informasi geospasial pesisir untuk mendukung pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan lestari dengan pendekatan geografis
Terwujudnya pusat model penelitian bidang survei dan pemetaan wilayah pesisir serta pusat informasi geospasial pesisir untuk mendukung pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan lestari dengan pendekatan geografis
MISI:
1.
Mengaplikasikan dan mengembangkan IPTEK
untuk mengkaji potensi sumberdaya pesisir bagi kesejahteraan masyarakat.
2.
Mengembangkan inovasi riset aplikatif,
pendidikan dan sosialisasi hasil-hasil temuan penelitian wilayah pesisir.
3.
Mengembangkan manfaat kekayaan
sumberdaya pesisir Indonesia bagi masyarakat luas
(lokal, nasional, dan internasional)
Gumuk
Pasir merupakan fenomena alam yang terbentuk akibat pergerakan angin. Angin
membawa pasir-pasir dari material vulkanis Gunung Merapi. Pasir ini terbang ke
arah laut kemudian menyatu dengan air dan menjadi pasir halus. Proses ribuan
tahun membuat pasir-pasir halus terbentuk menjadi bukit pasir seperti bisa
dilihat kini.
Proses
terbentuknya gumuk pasir
Penjelasan:
1. Proses
terbentuknya gumuk pasir di parangtritis berawal dari gunung merapi yang
bererupsi atau mengeluarkan material vulkanik. Material tersebut berupa awan
panas beserta debu, pasir, lahar panas, lahar dingin, dan batu-batuan yang
mengalir ke sungai-sungai yang berhulu di Merapi, seperti Sungai Bedog, Boyong,
Opak, Gendol, dll. Sungai-sungai yang membawa material vulkanik berkumpul
membentuk suatu Daerah Aliran Sungai dan menuju ke muara Opak.
Gambar Muara Sungai Opak
2. Sampai
di muara, material vulkanik tersebut dihantam oleh ombak laut selatan yang
menggerus pasir menjadi butiran pasir halus. Deburan ombak dapat menggerus
menjadi butiran sangat halus berukuran 0,02 mikron, sehingga mampu diterbangkan
oleh angin dengan kecepatan 2 m/s.
3. Aktivitas
ombak dalam pembentukan gumuk pasir tidak berhenti sampai di sini saja. Pasir
halus yang sudah terbentuk kemudian
diendapkan menuju tepi pantai. Sesampainya ditepi pantai, pasir yang basah tadi
mengalami pengeringan secara teru-menerus oleh matahari. Pasir yang kering
terbawa tiupan angin menuju daratan.
4. Pasir
yang terbawa angin mengendap di daratan secara terus menerus. Endapan semakin
banyak dan berkembang menjadi gundukan-gundukan pasir. Gundukan ini yang
kemudian disebut Gumuk Pasir (bukit pasir). Gumuk pasir yang terbentuk memiliki
cirri khas sesuai arah hembusan angin. Adanya bukit karst yang terletak
disebelah timur parangtritis menyebabkan hembusan angin dari arah tenggara
lebih kuat, sehingga pola gumuk pasir menghadap kea rah tenggara.
Gambar
Gumuk Pasir saat ini
Macam-macam
bentukan gumuk pasir pesisir parangtritis:
1.
Gumuk pasir Longitudinal
2.
Gumuk pasir transverse
3.
Gumuk pasir tipe Barchan
4.
Gumuk pasir tipe
Syarat
pembentukan gumuk pasir:
1. Pantai
landai.
2. Tersedia
pasir sebagai pemasok material.
3. Gelombang
mampu menghempaskan pasir ke darat.
4. Arus
sepanjang pantai kuat, beda air pasang dan surut cukup besar.
5. Ada
perbedaan tegas antara musim kemarau dan musim penghujan.
Gumuk
Pasir memiliki panjang 15,7 kilometer dari hilir Sungai Opak menuju Pantai Parangtritis
dan dua kilometer dari garis pantai. Dari Yogyakarta menuju Gumuk Pasir memakan
waktu kurang lebih 45 menit.Gumuk Pasir memiliki keunikan lain, salah satunya
perubahan temperatur yang ekstrem dari siang hari ke malam hari. Di siang hari,
Gumuk Pasir akan berudara sangat panas sementara sangat dingin di malam hari,
persis seperti temperatur di Gurun Sahara. Fenomena unik seperti ini hanya ada
satu-satunya di Indonesia.
Masyarakat
sekitar mengira Gumuk Pasir hanyalah fenomena alam biasa. Padahal, banyak ahli
geologi dan geografi yang datang ke Gumuk Pasir untuk meneliti fenomena tidak
biasa ini. Gumuk Pasir selain menjadi tempat wisata, kini juga menjadi pusat
penelitian. Bahkan, Gumuk Pasir rencananya akan dimasukkan ke daftar Situs
Warisan Dunia UNESCO.
Keindahan
dan keunikan fenomena Gumuk Pasir menjadi inspirasi banyak fotografer untuk
mengambil gambar. Selain itu, terkadang jamaah haji di Yogyakarta menjadikan
Gumuk Pasir tempat melakukan manasik haji sebelum berangkat ke Mekkah, untuk
berlatih beradaptasi dengan udara di gurun Arab nantinya.
Selain
adanya gumuk pasir potensi pesisir parangtritis yang lain, yang dapat menjadi
daya tarik tersendiri adalah
1. Potensi
Pariwisata
Jenis obyek tujuan wisata yang ada,
yang mengalami perkembangan yang cukup pesat dilihat dari minat para pengunjung
pada tahun terakhir adalah wisata alam pantai, wisata budaya (berupa upacara
labuhan), dan pengamatan pembentukan gumuk pasir di Parangtritis, hal ini
ditandai dengan banyaknya kunjungan wisatawan.
2. Potensi
Pertanian
Potensi
pertanian disekitar pesisir sangat berkembang. Ini ditandai dengan mata
pencaharian penduduk selain sebagai nelayan juga bergerak di bidang pertanian.
Mereka lebih mengembangkan tanaman local, misalnya bawang merah, sayur-mayur
dan padi.
3. Potensi
Kelautan dan Perikanan
Pantai
Depok merupakan salah satu bagian dari kawasan wisata pantai Parangtritis.
Pengembangan pantai ini berbasis pada sektor perikanan yang mendapatdukungan
kuat dari sektor pariwisata. Beberapa usaha yang dikembangkan di pantai ini adalah
usaha penangkapan, usaha pengolahan (warung seafood) dan usaha pemasaran.
Aktifitas perkembangan perikanan di kawasan ini telah memberikan manfaat:
pembukaan lapangan kerja baru, pengurangan arus urbanisasi dengan tujuan
bekerja, dan perbaikan pendapatan.
Potensi Pendidikan dapat dilihat dengan
adanya laboratorium Geospasial yang sekarang selalu dikunjungi pelajar atau
mahasiswa guna mengetahui proses terbentuknya gumuk pasir. Di Laboratorium ini
selalu dilakukan kegiatan riset laboratorium mengenai perubahan yang terjadi
pada gumuk pasir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar