Laman

animasi background

Jumat, 27 Desember 2013

Gumuk Pasir Laboratorium Parangtritis


LABORATORIUM GEOSPASIAL PESISIR
 PANTAI PARANGTRITIS

1.      Pelaksanaan
Hari           : Sabtu, 14 Desember 2013
Tempat      : Laboratorium Geospasial Pesisir Pantai Parangtritis,
Peserta       : Mahasiswa PGSD Universitas PGRI Yogyakarta angkatan 2012.
2.      Tujuan Observasi
·         Agar mahasiswa mengetahui proses terjadinya gumuk pasir di pesisir parangtritis.
·         Agar mahasiswa mengetahui potensi alam di pesisir parangtritis.
3.       Pembahasan
Laboratorium Geospasial Pesisir dibangun tahun 2006 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), bekerjasama dengan Fakultas Geografi UGM dan Pemda Bantul. Tugas utamanya adalah melakukan riset yang berhubungan dengan segala sesuatu tentang kepesisiran. Diantaranya tentang gumuk pasir yang membentang luas di pesisir pantai desa Parangtritis dan merupakan satu fonomena alam yang unik, peta potensi ikan bagi nelayan dan pembuatan basis data spasial.
Tiga bangunan utama yang ada di sana, mencoba menggambarkan proses terjadinya gumuk pasir itu sendiri. Bangunan berbentuk piramid menggambarkan gunung merapi yang sering erupsi dan menghasilkan pasir. Pasir dari gunung merapi tersebut mengalir ke laut melalui kali Opak, yang digambarkan dengan bangunan lorong pengetahuan. Sedangkan museum pasir, bebatuan dan karang laut, menggambarkan gumuk pasir yang ada di Parangtritis. Pasir yang terbawa ke laut dihempas kembali ke tepian oleh gelombang laut dan setelah kering tertiup oleh angin tenggara yang cukup kuat sehingga terbentuklah gumuk pasir itu.



Gambar Lokasi Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis


Visi dan Misi Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis:
VISI:
Terwujudnya pusat model penelitian bidang survei dan pemetaan wilayah pesisir serta pusat informasi geospasial pesisir untuk mendukung pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dan lestari dengan pendekatan geografis

MISI:
1.      Mengaplikasikan dan mengembangkan IPTEK untuk mengkaji potensi sumberdaya pesisir bagi kesejahteraan masyarakat.
2.      Mengembangkan inovasi riset aplikatif, pendidikan dan sosialisasi hasil-hasil temuan penelitian wilayah pesisir.
3.      Mengembangkan manfaat kekayaan sumberdaya pesisir Indonesia bagi masyarakat luas (lokal, nasional, dan internasional)
Gumuk Pasir merupakan fenomena alam yang terbentuk akibat pergerakan angin. Angin membawa pasir-pasir dari material vulkanis Gunung Merapi. Pasir ini terbang ke arah laut kemudian menyatu dengan air dan menjadi pasir halus. Proses ribuan tahun membuat pasir-pasir halus terbentuk menjadi bukit pasir seperti bisa dilihat kini.
Proses terbentuknya gumuk pasir

Penjelasan:
1.      Proses terbentuknya gumuk pasir di parangtritis berawal dari gunung merapi yang bererupsi atau mengeluarkan material vulkanik. Material tersebut berupa awan panas beserta debu, pasir, lahar panas, lahar dingin, dan batu-batuan yang mengalir ke sungai-sungai yang berhulu di Merapi, seperti Sungai Bedog, Boyong, Opak, Gendol, dll. Sungai-sungai yang membawa material vulkanik berkumpul membentuk suatu Daerah Aliran Sungai dan menuju ke muara Opak.
Gambar Muara Sungai Opak

2.      Sampai di muara, material vulkanik tersebut dihantam oleh ombak laut selatan yang menggerus pasir menjadi butiran pasir halus. Deburan ombak dapat menggerus menjadi butiran sangat halus berukuran 0,02 mikron, sehingga mampu diterbangkan oleh angin dengan kecepatan 2 m/s.
3.      Aktivitas ombak dalam pembentukan gumuk pasir tidak berhenti sampai di sini saja. Pasir halus yang sudah terbentuk  kemudian diendapkan menuju tepi pantai. Sesampainya ditepi pantai, pasir yang basah tadi mengalami pengeringan secara teru-menerus oleh matahari. Pasir yang kering terbawa tiupan angin menuju daratan.
4.      Pasir yang terbawa angin mengendap di daratan secara terus menerus. Endapan semakin banyak dan berkembang menjadi gundukan-gundukan pasir. Gundukan ini yang kemudian disebut Gumuk Pasir (bukit pasir). Gumuk pasir yang terbentuk memiliki cirri khas sesuai arah hembusan angin. Adanya bukit karst yang terletak disebelah timur parangtritis menyebabkan hembusan angin dari arah tenggara lebih kuat, sehingga pola gumuk pasir menghadap kea rah tenggara. 


Gambar Gumuk Pasir saat ini
Macam-macam bentukan gumuk pasir pesisir parangtritis:
1.      Gumuk pasir Longitudinal
2.      Gumuk pasir transverse
3.      Gumuk pasir tipe Barchan
4.      Gumuk pasir tipe


Syarat pembentukan gumuk pasir:
1.      Pantai landai.
2.      Tersedia pasir sebagai pemasok material.
3.      Gelombang mampu menghempaskan pasir ke darat.
4.      Arus sepanjang pantai kuat, beda air pasang dan surut cukup besar.
5.      Ada perbedaan tegas antara musim kemarau dan musim penghujan.
Gumuk Pasir memiliki panjang 15,7 kilometer dari hilir Sungai Opak menuju Pantai Parangtritis dan dua kilometer dari garis pantai. Dari Yogyakarta menuju Gumuk Pasir memakan waktu kurang lebih 45 menit.Gumuk Pasir memiliki keunikan lain, salah satunya perubahan temperatur yang ekstrem dari siang hari ke malam hari. Di siang hari, Gumuk Pasir akan berudara sangat panas sementara sangat dingin di malam hari, persis seperti temperatur di Gurun Sahara. Fenomena unik seperti ini hanya ada satu-satunya di Indonesia.
Masyarakat sekitar mengira Gumuk Pasir hanyalah fenomena alam biasa. Padahal, banyak ahli geologi dan geografi yang datang ke Gumuk Pasir untuk meneliti fenomena tidak biasa ini. Gumuk Pasir selain menjadi tempat wisata, kini juga menjadi pusat penelitian. Bahkan, Gumuk Pasir rencananya akan dimasukkan ke daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Keindahan dan keunikan fenomena Gumuk Pasir menjadi inspirasi banyak fotografer untuk mengambil gambar. Selain itu, terkadang jamaah haji di Yogyakarta menjadikan Gumuk Pasir tempat melakukan manasik haji sebelum berangkat ke Mekkah, untuk berlatih beradaptasi dengan udara di gurun Arab nantinya.
Selain adanya gumuk pasir potensi pesisir parangtritis yang lain, yang dapat menjadi daya tarik tersendiri adalah
1.      Potensi Pariwisata
Jenis obyek tujuan wisata yang ada, yang mengalami perkembangan yang cukup pesat dilihat dari minat para pengunjung pada tahun terakhir adalah wisata alam pantai, wisata budaya (berupa upacara labuhan), dan pengamatan pembentukan gumuk pasir di Parangtritis, hal ini ditandai dengan banyaknya kunjungan wisatawan. 
           
2.      Potensi Pertanian   
Potensi pertanian disekitar pesisir sangat berkembang. Ini ditandai dengan mata pencaharian penduduk selain sebagai nelayan juga bergerak di bidang pertanian. Mereka lebih mengembangkan tanaman local, misalnya bawang merah, sayur-mayur dan padi.

3.      Potensi Kelautan dan Perikanan
Pantai Depok merupakan salah satu bagian dari kawasan wisata pantai Parangtritis. Pengembangan pantai ini berbasis pada sektor perikanan yang mendapatdukungan kuat dari sektor pariwisata. Beberapa usaha yang dikembangkan di pantai ini adalah usaha penangkapan, usaha pengolahan (warung seafood) dan usaha pemasaran. Aktifitas perkembangan perikanan di kawasan ini telah memberikan manfaat: pembukaan lapangan kerja baru, pengurangan arus urbanisasi dengan tujuan bekerja, dan perbaikan pendapatan.
                

4.      Potensi IPTEK dan Pendidikan
Potensi Pendidikan dapat dilihat dengan adanya laboratorium Geospasial yang sekarang selalu dikunjungi pelajar atau mahasiswa guna mengetahui proses terbentuknya gumuk pasir. Di Laboratorium ini selalu dilakukan kegiatan riset laboratorium mengenai perubahan yang terjadi pada gumuk pasir.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar