Laman

animasi background

Kamis, 26 Desember 2013

Candi Sambisari

Tahukah kalian tentang Candi Sambisari??


Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, kira-kira 10 km dari pusat kota Yogyakarta. Candi Sambisari pertama kali ditemukan oleh Karyowinangun pada tahun 1966. Ketika itu Karyowinangun sedang mencangkul di sawahnya. Cangkul yang diayunkan ke tanah membentur sebuah batu besar yang setelah dilihat memiliki pahatan pada permukaannya. 

Dinas kepurbakalaan yang mengetahui adanya temuan tersebut segera menetapkan arel sawah Karyowinangun sebagai situs purbakala. Batu berpahat yang ditemukan itu diduga merupakan bagian dari candi yang mungkin terkubur di bawah areal sawah. Penggalian tersebut menemukan ratusan bongkahan batu lain beserta arca-arca kuno, yang benar merupakan komponen sebuah candi.
Candi Sambisari memiliki keunikan tersendiri, yaitu letaknya yang berada di bawah permukaan tanah sedalam 6,5 m. Sehingga, ketika pengunjung melihatnya dari samping, candi ini seolah-olah muncul dari bawah tanah.
Dilihat dari segi arsitekturnya, candi ini juga memiliki keistimewaan yang dapat dilihat dari bagian-bagian yang menyusun keseluruhan kompleks candi. Bagian utama candi ini memiliki ketinggian 7,5 m, berbentuk bujur sangkar yang berukuran 15,6 x 13,6 m. Menurut Balai Arkeologi Yogyakarta, kompleks Candi Sambisari diperkirakan lebih luas dari ukuran tersebut jika dilakukan penggalian lebih lanjut. Tapi jika dilakukan ekskavasi lagi, dikhawatirkan candi ini akan tergenang air jika musim hujan tiba, karena posisinya lebih rendah dari sungai yang terdapat di sebelah baratnya.
Candi Sambisari diperkirakan dibangun antara tahun 812 - 838 M, kemungkinan pada masa pemerintahan Rakai Garung. Kompleks candi terdiri dari 1 buah candi induk dan 3 buah candi pendamping. Terdapat 2 pagar yang mengelilingi kompleks candi, satu pagar telah dipugar sempurna, sementara satu pagar lainnya hanya ditampakkan sedikit di sebelah timur candi. Masih sebagai pembatas, terdapat 8 buah lingga patok yang tersebar di setiap arah mata angin.
Menaiki tangga pintu masuk candi induk, anda bisa menjumpai hiasan berupa seekor singa yang berada dalam mulut makara (hewan ajaib dalam mitologi Hindu) yang menganga. Figur makara di Sambisari dan merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang bisa berupa perpaduan gajah dengan ikan atau buaya dengan ekor yang membengkok.


 
Selasar selebar 1 meter akan dijumpai setelah melewati anak tangga terakhir pintu masuk candi induk. Mengelilinginya, anda akan menjumpai 3 relung yang masing-masing berisi sebuah arca. Di sisi utara, terdapat arca Dewi Durga (isteri Dewa Siwa) dengan 8 tangan yang masing-masing menggenggam senjata. Sementara di sisi timur terdapat Arca Ganesha (anak Dewi Durga). Di sisi selatan, terdapat arca Agastya dengan aksamala (tasbih) yang dikalungkan di lehernya.

                                                                   Arca Dewi Durga

                                                                       Arca Ganesha

                                                                     Arca Agatsya

Memasuki bilik utama candi induk, bisa dilihat lingga dan yoni berukuran cukup besar, kira-kira 1,5 meter. Keberadaannya menunjukkan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Lingga dan yoni di bilik candi induk ini juga dipakai untuk membuat air suci. Biasanya, air diguyurkan pada lingga dan dibiarkan mengalir melewati parit kecil pada yoni, kemudian ditampung dalam sebuah wadah.


                                                                      Lingga dan Yoni

Keluar dari candi induk dan menuju ke barat, anda bisa melihat ketiga candi perwara (pendamping) yang menghadap ke arah berlawanan. Ada dugaan bahwa candi perwara ini sengaja dibangun tanpa atap sebab ketika penggalian tak ditemukan batu-batu bagian atap. Bagian dalam candi perwara tengah memiliki lapik bujur sangkar yang berhias naga dan padmasana (bunga teratai) berbentuk bulat cembung di atasnya. Kemungkinan, padmasana dan lapik dipakai sebagai tempat arca atau sesajen.

                                                              Candi Perwara

Inilah sedikit penjelasan mengenai Candi Sambisari, yang tidak kalah menariknya dibanding candi-candi yang lain di sekitar kota Yogyakarta. Nah, silahkan kalian kunjungi candi Sambisari.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar